Manusia
adalah makhluk ciptaan Allah yang disempurnakan. Diberikannya akal sebagai pembeda
dengan ciptaan yang lain. Sebagaimana kita kenal manusia saat ini, mereka mampu
berkembang dan seolah mampu mengembangkan dunia hingga seperti saat ini. Katakan
saja ketika manusia tdiak mengenal
komunikasi jarak jauh, manusia saat itu sangat tabu akan hal itu. Orang akan
kesusahan untuk berhubungan dengan manusia yang ada diujuang sana.
Tapi,
semua itu sudah tak lagi bersamalah, karena dengan anugrah Allah, manusia mampu
menciptakan HP, yang mana bisa memudahkan antar manusia yang berjauhan bisa
berkomunkasi. Saling bercanda tawa, layaknya orang yang sedang duduk
berdampingan. Ditambah lagi, banyak ditemukan media-media social yang
memudahkan manusia untuk mempererat hubungan dengan kerabatnya, meski berbeda
pulau, Negara atau yang berada dibelahan dunia lain.
Lebih
dari itu, mereka tak sekedar bisa mendengar suara. Namun, bisa melihat wajah
satu sama lain melalui benda yang kecil. Dengan fiture 3G ataupun 4G, semua itu
sangat mudah dijangkau. Jauh tak terbayang pada masa manusia jaman dulu kala,
sebut saja saat masa “batu”. Saat manusia belum mengenal apa itu mandi, apa itu
tata surya, apa yang menjadi pusat dari alam semesta dan sebagainya. Setara pada
masa plato dan kawan-kawan.
Dengan
berkembangnya jaman, manusia seakan semakin cerdas, begitulah kiranya ISU yang
kita terima. Mereka mampu menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan manusia
jaman dahulu belum bisa berbuat seperti saat ini. Namun, apa dengan seperti itu
kita bsia mengatakan bahwa manusia saat ini lebih cerdas dan pandai? Dengan diberikan
kelebihan pada otaknya untuk berfikir dibanding manusia jaman dahulu?
Tentu
tidak, karena manusia saat ini bisa berkembang karena dasar pemikiran atau
dasar penelitian yang ditemukan oleh jaman dahulu. Para ilmuan yang mencurahkan
akal pikirannya untuk membuka rahasia yang tersembunyi dibalik alam semesta
ini. Apa yang bisa ditemukan memalui proses penelitiannya. Kita juga sering
menjumpai, bahwa tak sedikit temuan para ilmuan yang terdahulu yang harus
direvisi dengan temuan para ilmuan jaman sekarang. Tentunya dengan alat dan
metode yang lebih canggih, dipercaya hasilnya, lebih valid dengan temuan yang
ada sebelumnya.
Lihat
saja pada temuan atom, penelitian yang terdahulu menyatakan bahwa atom adalah
bagian terkecil dan tidak bisa dipecah lagi. Namun, fakta saat ini menyatakan
bahwan, didalam atom masih ada bagian yang lebih kecil ada yang dinamakan
neutron dan proton. Ada juga yang menemukan bahwa planet Pluto adalah bagian
planet yang setara dengan bumi, mars, yupiter, dan kawan-kawan. Namun, para
ilmu masa kini menemukan jawaban yang berbeda, bawah Pluto dengan melihat
karateristiknya tidak bisa dikatakan sebagai planet yang menjadi bagian dari susuna
tata surya kita.
Ya,
itulah manusia, selalu berkembang dan akan bisa berkembang dengan akalnya.
Manusia hanya bisa menjadi manusia yang sesungguhnya jika akal yang dimilikinya
benar-benar berfungsi sebagai mana harus nya akal itu ada. Tentu, dengan keterbatasan
selalu menyertainya, banyak hal yang tidak bisa dicapai oleh akal pikiran.
Seprti halnya kalamuallah, surga dan neraka, hari kebangkitan, dll. Disana akan
terjadi kehidupan yang lebih kekal, kehidupan yang sebenarnya. Seberapa hebat
manusia itu didunia ini, tetaplah ia memiliki keterbatasan. Ia membutuhkan
sesuatu yang tidak memiliki batas yang maha sempurnya, memiliki pengetahuan
yang tidak ada bandingannya. Itulah sang pencipta, itulah Allah yang mempu
mencptakan Alam semesta, kehidupan dan manusia itu sendiri.
Inilah
fakta yang bisa kita indra, dengan akal, manusia dapat membuka tabir kehidupan,
siap dibalik semua yang ada jagat raya. Hingga mampu menjawab siapa pencipta
dari semua ini. Untuk apa semua ini diciptakan. Mengapa harus ada manusia,
kehidupan dan alam semesta ini. Jika kita melihat semua itu, tentunya hal ini
bukan dan tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Ada maksud untuk dibalik
penciptaan ini semua. Ya, begitulah Allah, ketika ingin menghendaki segaa
sesuatu. Sangat mudah, karena Allahlah satu-satu nya yang maha segalanya, tidak
ada yang lebih tinggi, dan kepada Allah semua yang ada dijagat raya ini
bergantung.
0 komentar:
Posting Komentar