Begitulah cinta,
menghanyutkan manusia dalam indahnya rekayasa percintaan. Tanpa melihat batasan
yang menjadikan ia sejalan dengan kehendak sang pemilik cinta yang abadi,
Allahu Rabbi. Yang seharusnya ia hadir disetiap hembusan nafas, saat bertasbih
kepada disetiap aktivtas. Allahu Rabbi pemilik hati yang sering kali cintanya didustakan
dengan pelakuan cintaku kepada manusia yang sejati dia juga mahkluk ciptaanmu
juga.
Begitukah seharusnya cinta
ketika seseorang sudah hanyut di dalamnya? Yang tanpa melihat apakah ia halal
atau haram untuk dijalaninya? Seperti Majnun yang cinta mati kepada Laila.
Kegilaannya pada Laila membuat ia lupa segalanya kecuali Laila seorang.
Seperti Jack dan Rose yang
terlarut dalam cinta terlarang. Mereka tak sadar bahwa usia mereka tak
sepanjang cinta karena mereka telah tenggelam dalam cinta. Mereka para pecinta yang
menyadarinya tak bisa lagi untuk berpaling, pastinya. Ia akan membutuhkannya, baik
dalam bentuk fisik atau pun ingatan.
Seperti itulah hakikat manusia. Yang
diberikan kesempurnaan untuk saling mencintai. Baik itu lai-laki ataukah
perempuan tak akan pernah luput darinya. Dari cinta yang menjerat akan
berdampak pada arah dan sikap tertentu. Karena Allah maha sempurna telah
memberikan kita rasa ketertarikan dengan lawan jenis. Hal ini merupakan fitrah
yang melekat pada diri manusia. Karena Allah telah menganugerahkan kepada manusia
naluri untuk melestarikan jenis.
Allah menciptakan semua itu
tentunya bukan tanpa tujuan dan manusia di berikan kebebasan seluas-luasanya
untuk menyalurkan potensi yang sudah diberikan kepadanya tanpa ada batasan yang
harus diperhatikan dan diikuti. Kita adalah sebuah mahluk ciptaan yang mana di
diwajibkan untuk tunduk dan patuh pada aturan yang sudah di tentukan oleh sang
pencipta kita. Bukan berkehendah sesukanya, sebebas-bebasnya. Karena semua
bentuk ciptaan memiliki kelemahan. Oleh karena itu, bagi manusia petunjuk dari
sang pencipta sangat dibutukan untuk kelangsung hidup di dunia ini.
Lebih khusus untuk penciptaan naluri
melanjukkan keturunan ini, Allah telah memberitahukan bahwa naluri tersebut
diciptakan demi kelangsungan hidup manusia, Allah berfirman:
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (TQS
Al-Hujarat [49]: 13)
“Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari
pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (TQS
an-Nisa’ [4]: 1)
Apalagi jika kita berbicara tentang
wanita, yang katanya seorang wanita sangat sensitif dalam dunia percintaan.
Karena hatinya sungguh lembut, mudah tersentuh dengan hal yang berbau keharuan.
Katanya hatinya yang sangat suka untuk dilambungkan, dirayu dan dimanaja, harapnya
pada pujian. Meski semua itu tidak dilihatkan olehnya. Itulah ketika seorang
perempuan bermain dengan hati. Beda dengan seorang laki-laki yang mengutamakan
akal.
Jika berbicara tentang cinta, pada
hakikatnya yang lebih penting bukan apa dan bagaimana mereka itu menanggapi cinta
yang datang silih berganti. Tetapi, bagaimana ketika cinta itu datang mereka
mampu tetap bertahan dalam syari’at Allah, sang pemilik cinta yang abd itu.
Inilah yang sering dilupakan. Sebuah cinta yang ia agungkan melenakan mereka
hingga melanggar Syari’at yang sudah ditetapkan oleh Allah.
What
is a Syari’at? Syari’at
adalah sebuah aturan yang ditujukan untuk mengatur hidup manusia. Dari mulai
permasalahan individu hingga ke permasalahan kenegaraan. Itulah syari’at Allah
yang maha sempura. Hingga Allah sendiri pun menegaskan bahwa tidak ada
permasalahan pun yang tidak dapat diselesaikan oleh islam. Lebih khusus untuk
masalah hati dalam pecintaan.
0 komentar:
Posting Komentar