uzan

uzan



Pacaran? Masih jaman hari gini melalukan seperti itu? Haduh hai kawan. Apakah harus kuputus urat maluku agar aku nyaman melakuakn itu semua? Bonceng sana binceng sini tanpa malu dan ragu. Alih-alih untuk masa menjajakan, yang ada hanya untuk memuasakan hawa nafsu semata. Atau hanya sebatas pemantas dikalangan aktivis pacaran yang lain. Biar dianggap laku dan dianggap aneh.
Ya, seperti itulah pacaran. Sangat jarang kita jumpai yang dekat dengan kata keseriusan, langsung menuju restu wali untuk bersanding dipelaminan. Putih abu-abu yang menjajakan cinta pada lawan jenis. Ketabuannya tentang cinta telah membutakan hati dan pikiran.
Sehingga akal sehat tak lagi digunakan.  Padahal jalan pernikahan pun masih jauh. Lantas dimana untuk mencari jalan keseriusan itu kalau bukan karena hawa nafsu?
Hay guys, muda gaul yang berlabel itu keren lo. Gimana ga coba, yang muda-muda ini masih punya impian juah didepan. Cita-cita yang masih terpampang diujung langit. Lihat itu cita-cita mu masih melampai diujung sana, agar kita bergegas meraihnya. Tanpa harus memikirkan dulu hal-hal yang semu seperti jalanya aktivis pacaran dikalangan mu.
Aduhai kawan, tanpa sebentar hawa nafsu itu. Pasti bisa dikendalikan, hanya saja perlu dibesarkan niat kita untuk tidak memiliki hubungan special dengan lawan jenis. Apa sih yang dicari dengan pasangan yang bernama pacar itu? Untuk penyemangan hidupmu? Hey??? Tidakkah terlihat bagaiman teman-teman kalian yang jauh disana terperosok pada pergaulann bebas, sehingga mereka sendiri tak sadar dirinya seperti apa dan harus seperti apa.
Bukan nya untuk penyemangat hidup, yang ada hanya menjumuskanmu pada lembah yang bernama cinta buta dimasa muda. Padahal sih sebenarnya hanya hawa nafsu belaka. Jaga diri dan kendalikan hawa nafsu.
Kesuksesan akan mimpi yang terwujud yang akan membuat orang disekitarmu kagum. Lebih dari itu, pasti akan lebih mudah kita mencari pasangan lebih baik dari kita.  Maka pantaskan diri untuk mendapat pasangan yang baik bukan sekedar berniat untuk menjadi orang yang baik. Tanamkan rasa tidak puas akan ilmu yang baru kita dapat hari ini. sehngga tak ada kata puas untuk menimba ilmu.
End then, tanamkan cita-citamu setinggi mungkin. Because, tidak ada yang tidak mungkin jika kamu bersungguh untuk meraihnya. Yakinlah, cintamu kelak akan lebih indah dibanding apa yang saat ini kamu jalani jika kamu mampu menahanya dalam waktu yang tidak lama. Biar waktu yag mebuktikan semua itu.
Muda gaul yang bersyari’at. menjadikan apa yang sudah diperintahkan Allah menjadi jala hiduoku. Ku meniti jalan yang sukar ini. untuk kepastian akan kebahagiaa yang kekal. Karena tak ada yang abadi didunia ini yang layak aku jalani. Meski terlihat dengan mata, pernak pernik dunia yang sungguh menyilaukan. Mesti mata perpana, tapi kenyakinan ini membawaku pada kepastian yang lebih indah dari yang aku lihat saat ini.
Cita-citaku masih tinggi tak akan tergantikan. Kesempurnaan akal sehat yang diberikan Allah kepadaku masih tak berkurang kadarnya kualitas. Lantas apakah harus ditukar dengan segala hal yang akan mengancurkan. Sering kali kulihat orang pacaran tak lagi menggubnakan akal sehat. Terkadang hanya dengan rayuan gombal semua sudah bisa didapatkan. Tanpa harus mahar dan wali dipersanding.
Jomblo sampai halal. Itu lah semboyan yang harus kita perjuangkan, jika perlu  tempel dijidat. Nyakinlah cinta akan indah pada saat nya, bukan indah yanbg dibuat-buat.
Kan kurah bahagiakan dulu ayah ibu yang telah memberikan sejuta cinta tanpa ku meminta. Sejuta maaf dengan seribu kesalahan. Kan ku bukatikan kepada dunia bahwa anak kecil ini mampu mengubahnya, agar dunia melihat kegilaan ini karena dengan kedua tangan ini dunia hanya mampu memberi pujian.
Karena ketika dunia ada dihatiku, suatu saat pasti akan dan mengilang. Dan aku tak akan mampu menahan kesedihan itu. Tapi, aku nyakin dan akan kuletakkan dunia itu ditangan ku, karena bisa jadi suatu saat akan ku buang jauh kemana pun aku suka. Karena dunia bukanlah tujuanku, tapi akhiratlah yang menjadi impian dan misi dalam hidup di dunia ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Fauzan MIftakhudin © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top