Negeri kita
saat ini sedang berada dalam cengkeraman neoimperialisme (penjajahan gaya baru)
dan neoliberalisme (liberalisme model baru). Musibah dan bencana yang timbul
karena neoimperialisme dan neoliberalisme sudah sedemikian berbahaya dan
meluas. Karena itu cengkeraman neoimperialisme dan neoliberalisme harus segera
dihentikan. Negeri kita ini harus segera diselamatkan.
Namun, umat
tidak boleh berharap solusi pada demokrasi dan kapitalisme. Pasalnya,
neoimperialisme dan neoliberalisme tidak bisa dipisahkan dari demokrasi dan
kapitalisme. Jalan keluar dan solusi atas semua itu tidak lain adalah penerapan
syariah Islam secara kaffah dalam institusi Khilafah ar-Rasyidah.
Khilafah Pasti Tegak
Tegaknya
Khilafah ar-Rasyidah memang bukan perkara mudah. Berbagai hambatan, tantangan,
gangguan dan rintangan selalu menghadang. Namun, semua itu pasti bisa diatasi
dan Khilafah ar-Rasyidah pasti tegak kembali.
Tegaknya
Khilafah ar-Rasyidah adalah janji Allah SWT dan kabar gembira dari Rasulullah
saw. Semua janji Allah SWT pasti akan terwujud asal kita memenuhi semua
syarat-syaratnya.
Jatuhnya ibukota
Romawi Timur, Konstantinopel, ke tangan Islam, sebagai contoh, memang sulit.
Namun, para sahabat dan generasi sesudahnya terus berjuang keras mewujudkan
itu. Mereka yakin jatuhnya Romawi Timur adalah kepastian karena hal itu adalah
kabar gembira dari Rasul saw.
«لَتُفْتَحَنَّ
الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ فَلَنِعْمَ الأَمِيرُ أَمِيرُهَا وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ
ذَلِكَ الْجَيْشُ»
Sungguh, Konstantinopel
pasti dibebaskan. Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin pembebasan itu dan
sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu (HR Ahmad).
Akhirnya,
sebagaimana bisyarah Nabi saw. di atas, Konstantinopel benar-benar
bisa ditaklukkan di tangan pasukan yang dimimpin oleh Muhammad al-Fatih pada
tahun 1453 M.
Sebagaimana
pembebasan Konstantinopel, tegaknya Khilafah ar-Rasyidah juga pasti akan
terwujud. Selain karena janji Allah SWT, hal itu juga merupakan kabar gembira
dari Rasul saw. Beliau mengabarkan:
«…ثُمَّ
تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَجِ النُّبُوَّةِ»
…Kemudian akan ada Khilafah ‘ala minhaj
an-Nubuwwah (HR Ahmad dan ath-Thayalisi).
Selain itu,
Khilafah ar-Rasyidah sudah pernah ada. Tentu atas ijin Allah pasti bisa
diwujudkan kembali. Bahkan tak sedikit pengamat dunia internasional pun
meramalkan Khilafah Islam akan segera tegak kembali.
Karena itu,
sebagaimana dulu para sahabat dan generasi sesudahnya berjuang terus-menerus
dan penuh kesungguhan membebaskan Konstantinopel, saat ini pun kita harus
berjuang terus-menerus dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan penerapan
syariah dan penegakan Khilafah ar-Rasyidah. Tegaknya Khilafah ar-Rasyidah
tinggal masalah waktu.
Mewujudkan Rahmat[an]
li al-‘Alamin
Khilafah
adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menegakkan
hukum syariah dan mengemban dakwah ke seluruh dunia. Keberadaan Khilafah
akan menjamin perwujudan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).
Pasalnya, Khilafah akan menerapkan syariah Islam secara kaffah,
menyatukan umat Islam sedunia dan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru dunia.
Penerapan
syariah secara kaffah oleh Khilafah akan mewujudkan kebaikan bagi
semua, baik Muslim maupun non-Muslim. Tentu karena risalah Islam memang
diturunkan untuk semua manusia (rahmatan lil ‘alamin).
Penerapan syariah secara kaffah itu akan memberikan perlindungan
terhadap agama, akal, harta, jiwa, keturunan dan keamanan; serta akan menjamin
perwujudan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Muslim maupun non-Muslim akan
merasakan kebahagiaan hidup di dalamnya.
Fakta sejarah
peradaban Islam menjadi bukti nyata kemampuan Islam untuk memberikan kerahmatan
itu. Sejarahwan terkemuka, Will Durant, dalam The Story of Civilization
(vol. XIII), mengakui hal itu: “Para khalifah telah memberikan keamanan
kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja
keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk
siapapun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad
dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat
(dalam sejarah) setelah zaman mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka
menjadikan pendidikan tersebar luas sehingga berbagai ilmu, sastera, filsafat
dan seni mengalami kemajuan luar biasa; menjadikan Asia Barat sebagai bagian
dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad.”
Maka dari
itu, tidak ada yang perlu ditakutkan dari syariah dan Khilafah. Keduanya adalah
bagian dari ajaran Islam yang akan membawa kebaikan. Ibarat orang sakit,
keduanya adalah obat yang bakal menyembuhkan sakit parah yang sudah amat lama
kita derita.
Kita juga
tidak perlu ragu untuk mencampakkan sekularisme dan turunannya, yakni sistem
politik demokrasi maupun sistem ekonomi liberal. Sekularisme telah nyata-nyata
menimbulkan aneka masalah dan derita bagi seluruh rakyat. Sekularisme juga
menjadi jalan bagi penjajahan gaya baru (neoimperialisme) atas negeri yang kita
cintai ini.
Peran Kita
Kaum Muslim
di seluruh dunia, tanpa kecuali, wajib menegakkan Khilafah. Apalagi para ulama
seluruh mazhab telah menyepakati hal itu. Imam Ibnu Hazm dalam kitab Al-Fashlu
fi al-Milal wa al-Ahwa` wa an-Nihal (IV/78) menyebutkan, “Telah
sepakat semua Ahlus Sunnah, semua Murjiah, semua Syiah dan semua Khawarij atas
kewajiban Imamah (Khilafah).”
Imam
an-Nawawi di dalam Syarh Shahîh Muslim (VI/291)
juga menyatakan, “Para ulama sepakat bahwa wajib atas kaum Muslim
mengangkat khalifah. Kewajiban itu berdasarkan syariah, bukan akal.”
Syaikh
Manshur al-Bahuthi di dalam Kasysyaf al-Qinâ’ ‘an Matni al-Iqnâ’
(XXI/61) pun menjelaskan, “(Mengangkat imam a’zham/khalifah) bagi kaum
Muslim (adalah fardhu kifayah).”
Imam
Asy-Syathibi di dalam kitabnya Al-Muwâfaqât (I/179) menjelaskan
pelaksanaan fardhu kifayah itu: “Orang yang mampu dituntut menegakkan
fardhu itu. Orang yang tidak mampu dituntut mengadakan orang yang mampu itu.
Ini karena pelaksanaan orang yang mampu itu tidak terwujud kecuali dengan
mewujudkan orang yang mampu itu, yakni dari sisi bahwa jika suatu kewajiban
tidak sempurna tanpa sesuatu maka sesuatu itu juga menjadi wajib.”
Orang yang
mampu secara langsung menunaikan fardhu kifayah penegakan Khilafah ar-Rasyidah
adalah para ahlul quwwah. Mereka adalah para pemilik kekuatan, para pemegang
kekuasaan, orang yang memiliki akses ke kekuasaan, serta orang yang memiliki
akses kepada para ahlul quwwah itu. Merekalah yang wajib secara
langsung menunaikan kewajiban ini dan memberikan nushrah (pertolongan)
untuk tegaknya Khilafah ar-Rasyidah.
Selain
mereka, umat Islam umumnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam asy-Syathibi
di atas, bukan berarti terlepas dari fardhu kifayah itu. Satu faktor kunci yang
bisa menggugah dan meyakinkan ahlul quwwah untuk memberikan nushrah-nya
adalah adanya opini umum di tengah umat yang lahir dari kesadaran umum tentang
kewajiban penerapan syariah dan penegakan Khilafah ar-Rasyidah. Semua orang
pasti mampu turut serta berperan dalam membangun opini umum di tengah umat yang
lahir dari kesadaran umum tentang kewajiban penerapan syariah dan penegakkan
Khilafah ar-Rasyidah. Oleh karena itu, setiap orang dari umat Islam harus
terlibat di dalamnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sebabnya, selama
fardhu kifayah itu belum tertunaikan secara sempurna, maka tetap menjadi
kewajiban bagi semua. Jangan sampai tertipu dengan dalih: merasa tidak mampu,
butuh waktu lama, dan lainnya. Allah SWT memperingatkan:
﴿لَوْ
كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لَّاتَّبَعُوكَ وَلَٰكِن بَعُدَتْ
عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا
مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ﴾
Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu
tujuan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah
mereka mengikuti kamu. Namun, tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh
mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jika kami sanggup
tentulah kami berangkat bersama kamu.” Mereka membinasakan diri mereka sendiri
dan Allah mengetahui bahwa mereka benar-benar para pendusta (TQS
at-Taubah [9]: 42).
Wahai Kaum Muslim:
Maka dari
itu, siapapun kita—pegawai negeri atau swasta, pejabat, polisi, tentara,
pengusaha, intelektual, buruh, mahasiswa, pelajar atau rakyat biasa—harus
bersama-sama berjuang menegakkan syariah Islam dan Khilafah ar-Rasyidah. Kita
semua harus bersungguh-sungguh dan istiqamah memperjuangkan perkara yang sangat
penting ini. Tegaknya Khilafah ar-Rasyidah akan menjamin penerapan syariah Islam
yang akan menyebarkan rahmatan lil ‘alamin serta akan
mewujudkan kemuliaan Islam dan umatnya (‘izzul Islam wal Muslimin).
]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا
دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ [
Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah seruan Allah dan Rasul jika Rasul menyeru kalian pada sesuatu yang
memberikan kehidupan kepada kalian (TQS al-Anfal [8]: 24).
WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []
[Al-Islam edisi 757, 4 Sya’ban 1436 H – 22
Mei 2015]
DEKLARASI PERANG PENEGAKKAN DINUL ISLAM
BalasHapusDISELURUH DUNIA
Bismillahir Rahmanir Rahiim
Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi
Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mengeluarkan Pengumuman kepada
1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia
PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.
MULAI HARI INI
YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
BERLAKULAH PERANG AGAMA
BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH
"Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
(Q.S: al-Baqarah: 191-193).
BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).
BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.
INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.
JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT
HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR
DARI HULU HINGGA HILIR
HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
KHALIFAH IMAM MAHDI.
Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Al-Baqarah : 192-193
SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh