uzan

uzan

saudara ku seiman diman pun engaku berada tidakkah kta sadari bahwa semakin maraknya rekayasa kehidupan saat penuh dengan bualan yang tak terhenti, tertawa karena tak kesungguhan dalam  mejalani, keterpurukkan saat semua serasa harus dipandangan dari sisi aqidah. karena aqidah itulah yang menjadikan pandangan seseorang untuk melalukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu. ia bagaikan penopang dari semua pemikiran yang shahil dalam kadar pandanga islam yang pasti nya. ia dibentuk tak semudah memberikan warisan dari seorang ayah kepada anak nya, ia juga tak dapat ditemui di gunung-gunung yang tinggi, atau bahkan dengan mencari nya diberbagai tempat kesunyian. ia tak dapat dicapai dengan berdiam diri disuatu tempat yang sepi. namun, semua ia dapatkan ditempuh dengan suatu proses pemikiran yang mendalam secara menyeluruh tentang pa saja yang ada disekelilingnya, apakah itu manusia itu sendiri, kehidupan dan alam semesta yang begitu luasnya. itu lah jika kita ingin membentuk suatu kesatuan dalam mencari sebuah kepastian. 

Lebih tepatnya seperti itu, jika hanya karena  semua yang dilakukan tidak dilakukan dengan dasar suatu hal yang pasti, ia akan sangat mudah di obang ambing kan layak nya ombak dilautan yang menghantam sebuah perahu nelayan. yang diperlukan disini bukanlah sebuah mental yang kuat meskipun itu juga penting dalam menjalani nya, lain nya itu adalah sebuah keyakinan tu sendiri, mengapa orang tersebut menjadi kuat pondasi nya dalam melakukan suatu perbuatan.  yang dimaksud ialah cara pandang manusia dalam menghakimi suat peristiwa dan fenimena yang ada. ia juga tak cukup dibawa dengan sesosok dalam bingkisan materi yang mudah dipahmi selayak nya sudah banyak pemahan-pemahan yang keliru yang kurang tepat nya dalam memulai hal ini. bisa ia sampai kan semua itu mulai dari apa yang ia yakini kemudian dicari nya sebuah data-data atau fakta-fakta yang mendukung aka hal yang sudah diyakini tersebut. sangat wajar jika pekiran ini tak akan menimbulkan reaksi apa-apa tentang kejadian apa yang sudah banyak terjadi dilingkungannya. ia hanya akan sebagai pemenuhan kebutuhan dirinya sendiri, tak lebih dari itu yang diluar dari nya juga akan ia rasakan sabagai sesuatu yang bukan menjadi kewajiban nya, selayak nya ketika pesta penyambutan kemenagan hari raya agama lain dengan dalih untuk menghargai dan sikap toleransi antar agama, penghalalan dari yang haram sudah tak dapat dihindarkan yang asas nya telah ia gunakan dengan dalih manfaat.

Dalam sekilas hal ini serasa menjadi hal yang wajar untuk sebuah prinsip kehidupan bermasyakat. namun, pada hakikat nya ia telah berada pada jurang kehancuran. dan semua itu akan lenyam dengan peradaban yang baru, untuk menggantkan. dengan aturan yang bukan lagi berasas haram atau haram, bukan lagi makhluk yang membuat nya. tapi aturan ini berasal dari sang pencipta yang tak dapat diragukan lagi eksistensi dan wewenang penuh untuk mengatur seluruh apa yang telah diciptakan nya baik itu manusia, alam semesta ataupun kehidupan. dan selayak nya pula bagi seorang muslim untuk dapat mengimani itu semua, dan lebih nya untuk dapat meneruskan estapet perjuangan Rasulullah yang telah berjalan sekian lama.sebuah misi yang belum tuntang penggarapan nya, sebuah misi yang mulia dan memuliakan bagi para pejuangnya. bukan lagi harapa pujian dari sesama manusia atau mengharab iba akan sebuah materi yang tak sebanding dengan apa yang telah di janji oleh Allah SWT kelak disurga nya.

sungguh perjuangan yang begitu mulia ini tak akan sembarangan orang mampu mengemban nya, karena akan banyak hal yang akan dipertaruhkan untuk untuk. baik itu waktu, harta, kesenagan-kesenangan yang lain, atau bahkan nyawa yang menjadi taruhan untuk sebuah perjuangan. hati yang nanti nya kerap kali menemui rasa sakit nya, tekanan dari luar karena bukan sesuatu yang nampak ia lawan. sakit dan oerih itu tak akan terlewatkan karena suatu perjuangan, yang pasti nya akan di singkirkan dari habitat awal ia berada. tak mudah sungguh tak mudah jika perih itu terus menerus menghampiri, akan mudah untuk hilang semangat itu tanpa adanya sebuah keyakinan dan tekat yang tak terhenti. selayak nya darah yang belum sempat berhenti didalam tubuh ini, yang tak pernah kita meminta nya, namun, tak pernah berhenti pula ia menelusuri segala penjuru tubuh.

sosok yang hebat tak akan begitu cepat ia dibentuk, tak akan mudah ia dalam menjalani hari demi hari yang penuh uji yang rintangan, seperti seharus nya jika ia ingin menjadi seorang pemenang, maka ia harus menyingkirkan musuh-musuh yang lain, atau paling tidak ia menjadi yang pertama dibanding yang lain. yang pertama akan nampak seperti pembuka sebuah jalan, untuk sebuah kerja sama yang solid. atau sebagai supleman untuk singa-singa Allah yang sedang tidur. jalan panjanglah yang akan ia temui dengan kurun waktu yang menyiksa sebagian dirinya yang lain. tak cukup hanya dengan sebentar saja untuk membentuk sosok seperti hamzah ataupun singa-singa Allah, yang kan siap melahap peradaban kelam yang telah membutakan sebagian besar umat saat ini.

lihat lah, ketika semua itu tak akan lepas dari pandangan mata, selahan fahaman dalam mengartikan sebuah perintah, sebuah kewajiban yang hanya ditampakkan atas dasar yang lain, apalagi dengan ia melihat semua itu dengan mendasarkan keperluan dari nya untuk mencapai sesuatu, hal yang dilarang sudah jelas-jelas mampu direvisi oleh manusia itu sendiri, tak lain dan tak bukan karena menurut pandangan mereka syari'at itu memudahkan pemeluk nya sehingga ia  dengan "mengonversikan" agar dapat dengan mudah ia menjalankan nya, tanpa adanya nilai kepatuhan yang ada apada perbuatan itu tadi. kepatuhan yang seharus nya melekat pada setiap orang yang mengimani kini telah hilang diganti dengan kebutuhan manusiawi yang sudah tak dapat dikontro lagi. begitu akan dengan mudah hancur nya negri ini jika berlandaskan pada hawa nafsu belaka.  liahta pula bagaimana kehinaan yang telah banyak menimpa sebagian besar umat saat ini, bagaiman ia disama kan dengan hewan bahkan lebih rendah dari hewan hanya karena sebuah keimanan. aoakah sebegitu bencinya kah dengan sebuah keimana itu sendiri. apa yang salah dengan semua ini. hanya ingin dapat menjalan peraturan dan aturan yang akan memuliakan seluruh manusia.

begitulah kurangnya akan sebuah pemahaman tentang syari'at ini. dan ini lah yang harus menjadikan dasar untuk membngkitkan umat yang telah lama tenggelam dalam kenistaan nya, dilecehkan atas nama agama, dan unik nya semua itu dianggap seperti tak pernah terjadi apa-apa.  dari sebuah pandangan tertentu ia akan dapat menimbulkan suatu perbuatan, dari sebuah pemikiran ia akan dapat menyimpulkan tentang sesuatu perkara. semua tak akan lepas dari hal itu, yang jadi permasalahan ialah pemahan seperti apakan yang seharus nya ia usung sebagai landasan seorang muslim yang telah berbertekat untuk menjadi pengusung amanah yang besar ini. amanah yang layak nya di embang oleh orang-orang yang bemental baja, tak akan gentar meskipun badai peradapan yang ia hadapi, orang-orang yang tak suka dengan perjuangan ini siap menanti di depan sana yang pasti nya akan selalu mengalangi sebuah misi yang agung ini. memang tak mudah hal ini untuk dijalankan, ia harus  menguatkan dirinya dan membentuk sebuah kekuatan yang besar. kekuatan yang takk cukup hanya dengan dalam diri, namun, apa yang ada disekitar nya juga harus dapat besinergi bersama nya, dengan semboyan bersatu, bergerak, tegakkan syaria'at islam.

lantasnya kita akan memulai membentuk semua sesuatu yang dari pemikiran yang mendasar, sebagaimana sebuah pondasi itu dibangun untuk mengokokohkan bangunan yang ada diatas batas. meskipun kita sadari pemikiran-pemikiran tertentu terlebih dahulu yang akan kita ganti dengan pemikiran islam. karena, selaku muslim kita hanya menggunakan pemikran yang berasal dari islam itu sendiri. tak akan pantas jika harus adanya penyatuan pemikran yang lain dengan pemikiran islam, karena pemikran islam sendiri sudah menyangkaut semua hal berserta solusi.hal ini dapat dari lahat dari mana pemikran itu berasal. ataukan dari manusia atau dari yang menciptakan manusia itu sendiri.

dari sinilah perlu nya kita sadari bahwasanya daya kelamahan seorang makhluk yang akan menimbulkan kehancuran bila dipaksakan untuk membuat sebuah aturan yang muarni berasal dari dirinya sendiri, apalagi untuk mengatur seluruh manusia. ini lah yang kadangkalanya tercampur dengan sebuah kepentingan tertentu. hal ini sangat minimlah jika bisa dikatakan akan menimbulkan sebuah keadilan untuk semua. yang ada hanya kerusakan dan kekacauan yang merata dimuka bumi.

beda halnya ketika pemikirang yang digunakan itu berdasarkan al-qur'an dan hadist, yang mana disana terdapat berbagai macam aturan untuk manusia yang asalnya pun dari yang menciptakan manusia itu sendiri, yang mana lebih mengetahui tentang manusia itu sendiri. aturan ini layak sebuah buku panduan yang ada membersamai ciptaan nya. dan dapat dipastikan pula bahwa ini adalah sumbernya langsung tanpa ada nya perubahan-perubahan yang dilakuakn oleh manusia.

inilah yang seharusnya menjadi perhatian untuk setiap muslim, bahwasanny ia memiliki pedoman dalam menjalani hidupnya didunia. dan tak mengikuti lagi pemahan atau sebuah pemikran yang yang tidak berasal dari islam. sangat miris ketika seorang muslim dengan bangga nya menggunkan pemikran-pemikiran diluar islam. atau bahkan apa yang ia lakukan bukan lagi mencirikhaskan bahwa dia adalah seorang muslim. hal seharusnya ia hindari seakan dijadikan nya sebuah kebiasaan yang seolah-olah berasal dari islam. dengan dalih bahwa inilah islam yang memiliki banyak toleransi bagi pemeluknya. selayak nya sebuah ciptaan yang diciptan memiliki buku panduan masing-masing. akanlah rusak ciptaan itu jika salah dalam memilih buku panduan atau ia tak menggunakan buku yang seharusnya ia gunakan.

saudaraku, mari, kita kembalikan apa yang kita lakukan didunia ini hanya semata-mata mengikuti aturan yang sudah diturunkan untuk kita bersamaan dengan penciptaan manusia itu sendiri. kita hanya lah seorang makhluk yang seharunya menyadari segala kekurangan kita dan sesungguhnya kita membutuhkan sang pencipta itu sendiri. Al-qur'an dan As-sunnah sudah lah amat sempurna untuk menjalani hari demi hari, karena kita pun sadari kita tak akan selamanya berada didunia ini. kecuali hanya sebentar. dan dalam kehidupan kita saat ini adalah waktu dimana kita untuk mengumpulkan bekal perjalanan yang amat panjang. yang berujungkan pada surga atau neraka. yang akan menjadikan kehidupan yang lebih nyata dan kekal dalam nya.

maka dari tu persiapkanlah semuanya, karena sebuah kebagiaan yang abadi tak akan dengan mudah kita dapatkan tanpa adanya usaha yang memeras keringat, mengorbankan harta dan jiwa, dan memakan banyak waktu. bersiaplah tantangan dan halangan siap menerpa perjuanganmu. berpegang teguh al-qur'an dan as-sunnah, jadikan lah syari'at ini yang akan memuliakanmu. jangan takut, karena Allah selalu berasama-sama dengan orang-orang yang berjuang dijalannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Fauzan MIftakhudin © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top