istilah keren
saat ini dan lebih sangar itu mungkin sang penakluk. karena bukan sekedar
penaklukan diri sendiri atas naluri yang dimiliki nya. bukan berarti harus di
tiadakan, namun yang terpenting itu bisa berjalan sesuai syari'at islam.
bagamana mungkin seorang penakluk yang perjuangan yang haq. semboyan yang kata
nya islam ada rahmatan lilalamin, namun apa yang dilakuakn nya masih tak ada
kesesuaian.
mereka
mengkritik habis-habisan sistem kapitalis. namun yang terjadi orang-orang itu
sangat orientalis dengan sifat materialistik. ia lebih asik mengejar dunia nya,
lebih sibuk dengan urusan dunia nya. hingga apa yang diperjuangan dalam agama
ini menjadi tersampingkan.
tak lupa juga
dengan aturan yang lupa ia terlantarkan. dengan perkataan yang keluar dari
lisan nya pun sangat menyakiti hati para pendengan. apakah pantas seorang
pejuang syari'at dan khilafah berkata yang jelas-jelas diharamkan dalam agama?
apa ada yang membnarkan bagi para pejuang itu membuka aib dan menyakiti saudara
nya sendiri? apakah mungkin ada contoh pada mas rasulullah bahwa hidup harus
individualis dan mengutamakan kepentingan pribadi.
bukan kah
dahulu para shabat tak sepeti itu. malahan baginda Rasulullah sendiri pun,
menaruh perhatian yang begitu dalam kepada umat nya. entah yang membesamai nya
atau yang belum penah berjumpa sama sekali. segitu khawatir nya sehingga tiap
malam pun tak pernah terputus doa-doa yangf dipanjatkan yang ditujukan kepada
umat tercinta nya.
ya, itu lah
cinta yang tergambar pada diri rasulullah yang amat dalam nya, yang dirindukan
, yang dikhawatirkan nya ialah umat islam, umat seluruh manusia. karena
pengutusan beliau buak untuk umat islam manusia dan bukan pula untuk sebagian
kecil manusia. namun seluruh manusia yang pada masa beliau dan setelah
nya.
itullah kekasih
yag teramat mencintai kita, bukan hanya sekedar cinta orang tua terhadap anak
nya. namun yang pasti melebihi itu semua, penghambaan atas apa yang telah ia
lakukan akan bukti balasan cinta yang kita kirim kan pada junjungan Nabi kita.
lantas lihat lah kita sekarang!! apakah masih pantas kita disebut sebagai sosok
yang dirindukan dan dimuliakan utusan mulia itu?? sedangan apa yang kita
lakuakn saat ini justru apa-apa yang dibenci oleh Allah dan Rasul Nya.
itulah yang
dengan bergejolak saat ini. cinta kita hanya pada saat tertentu saja. memuji
dan merindu nya hanya pada saat kita b utuhkan saja. itu kalau kita masih punya
waktu. apalah lagi dengan perbuatan-perbuatan kita, yang diidolakan justru yang
telah merusak aqidah mu. engakau menjerit-jerit ketika disebutkan nama manusi
yang diidolakan nya itu. namun, ketika nama manusia mulia yang dengan segenap
ketulusan jiwa nya, terdengan ditelingamu justru engkau malah malu.
Ia Rasulullah
yang seharus nya kau idolakan dan kau tiru ahklak muliany. yang sudah
jelas-jelas memperdulikan keadaan mu saat ini. bukan seperti apa yang kau
idolakan saan ini, yang belum tentu ia memperdulikan mu. yang ada engkau
terjauhkan dari aqidah islam ini.
wahai
saudaraku, kuserukan engakau dengan penuh kasih sayang ku kepada kalian. cintai
lah apa yang seharus nya engaku cintai. idolakan lah apa yang seharus nya
engakau dolakan. contoh lah apa yang seharus nya engkau contoh. sunggu
jauh mulut ini untuk membisikan pada telinga. jangan jadilan lisan-lisan mu
sebagai ulimatum yang menjatuhkan mu pada kesengsaraan yang lebih dalam lagi.
0 komentar:
Posting Komentar