Cinta adalah sebuah perasaan yang
dimiliki oleh setiap manusia. Baik itu untuk lawan jenis, orang tua, atau
sesorang yang mereka pantas untuk dicintai. Cinta adalah sebuah karunia
terindah yang diberikan oleh Allah. Tak pernah di jatuhi hukum tertentu atas
kepemilikan cinta. Sejatinnya yang membuat orang lalai adalah bagaimana
sesorang tersebut melampiaskan sebuah kata tyang membuatnya tentram. Cinta tak
harus terlahir atas dasar paras wajah yang menawan, atau budi pekerti yang
menenangkan. Karena itu bisa di bentuk dengan sendiri dari proses berfikir
manusia
Tingkatan sebuah cinta haruslah
memfokuskan pada prioritas terhadap objek cinta yang pernah dijajaki. Dia mungkin akan sangat sulit
mengidentifikasi, karena sebuah kecenderungan yang membuatnya buta. Selain
mungkin juga terganggu atas rangsangan naluri dari luar diri. Terbuka untuk
sebuah macam bentuk perselisilan yang
berujungkan pada satu titik tertentu.
Titik itu adalah puncak dimana sebuah
cinta yang di dalam nya membuatkan kita dalam sebuah ketentraman. Jiwa dan raga
terasa terjaga, yang tak terbatas akan cinta pada sesosok manusia yang menawan.
Sebelum cinta itu tepat dalam pengaplikasiannya, alangkah lebih bijak setiap
manusia memiliha mana cinta dari cinta-cinta yang harus di letakkan di level
tertinggi.
Itu yang nanti nya akan membentuk
paradikma setiap umat mansia khususunya umat muslim yang sudah sangat memahami
dirinya sendiri yang tak pernah mampu hidup tanpa sebuah kasih sayang dari yang
maha kuasa. Itulah hal yang sangat wajar ketika semua umat islam menepatkan
cinta nya pada Allah Rabbuna, dan rabb semesta alam. Dan yang menjadi
konsekuensi adalah ia akan melakukan apa yang sudah menjadi keingan sesuatu
yang di cintainya.
Wajar cinta nya kepada manusia jika
berbuahkan hasil seperti apa yang diinginkan. Yang menjadi hal utama baginya
adalah tak kehilangan dari sumber cinta yang maha kuasa Allah SWT, karena telah
beranggapann bahwa ketika seorang muslim telah menyerahkan hidup dan mati untuk
Rabbnya, maka tak akan perduli apa yang akan ia hadapi. Asalkan rahmat dan
hidayah terus ada dalanm hembusan nafasnya. Cinta tak akan menuntuk pembuktian
tak lebih jika dalam bentuk pengabdian.
0 komentar:
Posting Komentar