Ketika cinta harus memilih, biarkan ia
menentukan pelabuhan hari yang hendak didiami. Bukan sekedar untuk singgah
semata. Ketika ia ada, biarkan semua pahit yang kurasa hilang dengan keindahan
wajahnya yang menawan. Akn indah surga yang menawan, disetiap hari yang akan
selalu terbanyang.
Indahnya bukan kepalang ketika semua pahit yang kurasa telah hilang dan terbang. Menantikan jejak cinta dengan penduh keindahan yang selalu terulang. Sungguh, hari itu adalah hari yang selalu diimpikan. Saat kami bersama merajut dalam semua kisah cinta yang diindah tanpa akhir.
Jangan mengandai ketika hendak
menginginkan sesuatu namun kita enggan untuk memperjuangkannya. Bukannya tak
boleh, hanya saja semua cinta memiliki level dan pasangan. Seakan dulu ketka
belum terlahir satu pasang kekasih telah memadukan cintanya didunia lain.
Kemudian dipisahkan dan dilupakan ingatan dalam kehidupan dunia ini. agar
cintanya mampu teruji. Senang dan susah, itu hal yang akan dialami selama
kehidupannya belum berakhir.
Karena itu, jatuhnya pilihan kita untuk
memilih seoarang yang kita cintai bukan hal yang sembarangan. Meraka sejatinya
seudah saling mengenal, meski belum sempat bertemu. Sejatinya meraka adalah
satu tubuh yang terpisah dalam satu tulang rusuk.
Allah sudah menciptakan manusia dengan
pasangannya. Diciptakan dengan keadaan yang paling baik. Maka, dari sini segala
kegundahan harusnya cepat menghilang. Karena pasangan yang hendak kita cintai
tak akan jauh seperti diri kita saat ini.
Seperti adam dan hawa, yang pernah
bahagia dalam surga. Merajut kasih cinta dengan segala macam kebutuhan dan
kenikmatan telah dicukupi. Namun, sebuah keputusan harus mereka jalani, perpisanan
yang tak pernah diinginkan. Terpisah sekian lama, ditempat yang sangat asing
bagi mereka berdua.
Itulah kehidupan dunia dan segenap tipu
daya dan fitnahnya. Diturunkan ditempat yang berbeda. Dan pencarian akan
belahan hati sang adam terus disusuri, meski batu karang dan hewan buas siap
menerkam. Namun, denga satu tekat akan ditemukanya dengan sang kekasih semua
dilalui dengan penuh kesabaran dan penantian.
Terkadang masa penantian membutuhkan
puluhan ribu sesabaran. Atau bahkan segala macam cobaan yang menerpa tak
terhitung lagi bebannya, demi sebuah permulaan akan kebahagiaan yang tertinggi.
0 komentar:
Posting Komentar