uzan

uzan



Ketika cinta harus memilih, biarkan ia menentukan pelabuhan hari yang hendak didiami. Bukan sekedar untuk singgah semata. Ketika ia ada, biarkan semua pahit yang kurasa hilang dengan keindahan wajahnya yang menawan. Akn indah surga yang menawan, disetiap hari yang akan selalu terbanyang.

Indahnya bukan kepalang ketika semua pahit yang kurasa telah hilang dan terbang. Menantikan jejak cinta dengan penduh keindahan yang selalu terulang. Sungguh, hari itu adalah hari yang selalu diimpikan. Saat kami bersama merajut dalam semua kisah cinta yang diindah tanpa akhir.
Jangan mengandai ketika hendak menginginkan sesuatu namun kita enggan untuk memperjuangkannya. Bukannya tak boleh, hanya saja semua cinta memiliki level dan pasangan. Seakan dulu ketka belum terlahir satu pasang kekasih telah memadukan cintanya didunia lain. Kemudian dipisahkan dan dilupakan ingatan dalam kehidupan dunia ini. agar cintanya mampu teruji. Senang dan susah, itu hal yang akan dialami selama kehidupannya belum berakhir.
Karena itu, jatuhnya pilihan kita untuk memilih seoarang yang kita cintai bukan hal yang sembarangan. Meraka sejatinya seudah saling mengenal, meski belum sempat bertemu. Sejatinya meraka adalah satu tubuh yang terpisah dalam satu tulang rusuk.
Allah sudah menciptakan manusia dengan pasangannya. Diciptakan dengan keadaan yang paling baik. Maka, dari sini segala kegundahan harusnya cepat menghilang. Karena pasangan yang hendak kita cintai tak akan jauh seperti diri kita saat ini.
Seperti adam dan hawa, yang pernah bahagia dalam surga. Merajut kasih cinta dengan segala macam kebutuhan dan kenikmatan telah dicukupi. Namun, sebuah keputusan harus mereka jalani, perpisanan yang tak pernah diinginkan. Terpisah sekian lama, ditempat yang sangat asing bagi mereka berdua.
Itulah kehidupan dunia dan segenap tipu daya dan fitnahnya. Diturunkan ditempat yang berbeda. Dan pencarian akan belahan hati sang adam terus disusuri, meski batu karang dan hewan buas siap menerkam. Namun, denga satu tekat akan ditemukanya dengan sang kekasih semua dilalui dengan penuh kesabaran dan penantian.
Terkadang masa penantian membutuhkan puluhan ribu sesabaran. Atau bahkan segala macam cobaan yang menerpa tak terhitung lagi bebannya, demi sebuah permulaan akan kebahagiaan yang tertinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Fauzan MIftakhudin © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top