uzan

uzan



Puji syukur atas Rahmat dan karunia yang telah di berikan seluas-luasnya oleh Allah kepada umat manusia. Baik itu yang taat ataupun yang menjadi musuh Allah sekalipun. Itulah Rabb kita yang Maha Pemurah. Ialah Rabb yang menciptakan manusia dengan segala keperluannya, tanpa harus kita meminta Allah sudah menyiapakn apa saja yang kita butuhkan. Bahkan jika kita hendak menuliskan apa saja yang sudah di berikan Allah kepada kita, maka tak akan sanggup seluruh umat manusia untuk melakukannya. Meskipun seluruh lautan dan samudra menjadi tinta, dan pepohonan menjadi penanya. Tak akan cukup semua itu untuk menggambarkan betapa luasnya nikmat karunia yang telah kita terima.
Mari kita renungi bagaiamana di pagi hari kita masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara pagi hari yang amat segar dan menyehatkan badan.
Pagi hari yang penuh kenikmatan menyambut seruan mulia dari masjdi sekitar. Berjalan santai dengan umat muslim lainnya, saling bersandau gurau dalam ketaatannya. Sejuk nan indah tak akan terganti, bahkan akan lebih baik kehilangan harta benda yang sangat berharga dari pada harus terlewati satu hari saja.
Begitu indahnya ketika semua itu di awali dengan ketaatan, hingga menyadarkankan kita atas kekurangan yang terjadi di hari kemarin.  Di tambah lagi dengan lantunan ayat-ayat suci yang menggunjangkan hati, menimbulkan kerinduan kepada Sang Pencipta. Bagaimana tidak, itulah ayat-ayat cinta yang membuat hati orang beriman semakin menyadari bahwa ia bukanlah siapa-siapa di dunia ini. Bukan lagi seorang manusia yang mempunyai pangkat yang di tinggi dalam pandangan  manusia. Itulah yang membuat hati dan akal manusia tersungkur dengan kebesaranNya.
Allahu Rabbi, namun semua itu hanya indah di pagi saja. Di awal umat ini menyambut pagiMu. Di awal kami tidak menemukan kenikamatan kecuali dari mu, yang di awal kami hanya mengetahui bahwa Engakaulah satu dzat yang selalu kami butuhkan. Semua hanya indah dan berkarat ketika dunia sudah menguasai hati ini, bukan lagi dunia yang di letakkan di tangan, namun te;ah masuk dalam hati bagi.
Begitu mudahnya dunia ini melenakan manusia dengan segala pernak-pernik kemelokannya. Ketika janji suci (red: Syahadat) yang sudah tergadaikan dengan pangkat dan harta. Jalan yang batilpun akan mudah ditempuh untuk mendapatkan semuanya. Karena ia terlihat begitu menjanjikan, dan telah melaikan akan nikmat yang lebih nyata dari sang Rabbi.
Kembali berjalan dengan arah dunia yang ditempuh, melupakan Hak-hak Allah yang tak terpenuhi. Hak Allah yang telah kita sadir bahwa Ialah yang mengetahui diri manusia itu lebihi manusia itu mengetahui dirinya sendiri. Hak Allah yang telah kita sadari bahwa tak ada yang lebih baik dalam mengatur urusan ciptaannya. Seberapa sadarkan kita, ketika semua itu kita lupakkan begitu saja?? Sebetapa pedihnya kita, ketiaka cobaan yang kita alami membuat kita semakin di cintai Allah, namun kita malah menguhujad Nya??
Maka, tidak akan pernah ada rencan yang lebih baik dari rencanNya. Tak perlu ada yang disalah akan apa yang sdah menjadi ketentuannya. Mau tidak mau, sadar atau tidak sadar semua itu harus kita kembalikan kepada Sang pencipta.
Sungguh, sangat sedikit orang hanya melihat keluar dengan penuh hujat dan cacian yang berdampak pada ke kalahan dirinya. Yang merasa  mereka di dzalimi begitu saja. Sudahkan ada kesadaran yang tak hanya terihat jauh diluar sana untuk diperbaiki, namun lebih jauh kedalam diri sendiri?? Sangat mudah jika seseorang itu jika hanya melihat semut di ujung sana dan tak pernah menyadari ada sesuatu yang besar di hadapannya.
Itulah hal yang membuat semua itu hancur dan mengahancurkan. Maka jangan salahkan atau jangan pernah merasa kecewa  jika yang akan di tempuhnya akan sesuatu yang  sangat menyakitkan. Itu bukan lagi sebuh ujian, tapi adalah sebuah malapetaka atas kelaian.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Fauzan MIftakhudin © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top