uzan

uzan



Revolution of Love, sebagaimana judulnya yang sekilas akan membahas tentang cinta, cintanya anak muda (pacaran, dsb). Pada umumnya pembaca akan mudah sekali menebak, ujungnya buku ini mengarahkan pada pernikahan. Jika anda berfikiran seperti itu, selamat, berarti anda belum keluar dari area mainstream, karena insyaAllah, buku serial antalogi yang pertama dan seterusnya memiliki misi untuk menghindari area “pinky”, sebenarnya akan membrantas pembahasan tentang dunia pink itu sendiri, yang selanjutnya akan diarahkan pada pola piikir. Lebih tepatnya mengarahkan alur cinta dari ranah manusiawi/duniawi kepada cinta tertinggi, cinta masa depan yang lebih abadi. Tak lagi memikirkan cinta kepada manusia, namun telah masuk pada cinta pada apa yang ada dimasa depan, tentang kerinduan, tentang janji-janji Sang utusan yang mulia (Rasulullah SAW), yang ketika mengenang beliau, berlinanglah air mata ini. Tentang ummat yang saat ini telah terpuruk, perlahan demi perlahan racun “pinky” “menyumbat’ kecerdasan para pemuda untuk mencari jati dirinya.
Ya, begitulah. Ini hanya pengantar, pemula, kalau dalam buku-buku besar, adalah prolog. Kalau mau cari intinya ya harus mengikuti perjalanan seterusnya. Sampai menemui apa sebenarnya yang akan diangkat. Saya katakan ini adalah misi besar, yang secara perlahan akan tetap bertahan, dalam satu fase menuju fase yang lain, lebih utama, lebih greget kedepan, sejatinya untuk posisi ummat yang sedang dalam keadaan terpuruk, tertindas dan mengguncang jiwa. Pilu, segera ingin menyambut seruan. 
Nah, itu sekilas saja, semoga susah untuk dipahami, akhirnya merasa jengkel ingin cepat-cepat hengkang. Hahah, segitu dulu untuk review seria antalogi ini, yang mungkin masih terkesan “pinky”. Selanjutnya, maybe akan saya bagi mengenai, siapa dan apa dibalik Revolution of Love.

3 komentar:

 
Fauzan MIftakhudin © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top